ANALISIS KADAR PROTEIN, SERAT, DAN DAYA TERIMA ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG SORGUM
Abstract
Ice cream is one of the most popular foods in the community with a fairly complete nutritional content but does not contain fiber. One alternative to increase the fiber content is to add sorghum flour which has high fiber and protein conten .This research is an experimental study with a completely randomized design (CRD), 4 treatments and 2 repetitions, formulations is F0 (0 grams), F1 (15 grams), F2 (20 grams), and F3 (25 grams).The organoleptic test was conducted by untrained panelists with a total of 30 people.Organoleptic data was collected using research questionnaires, then analyzed with the Kruskal Wallis test of the Statistics Package for the Social Science (SPSS 25). Furthermore, analysis of protein content and fiber content was carried out to then be compared with SNI.The results of the organoleptic tests on color, taste, and preference showed a significant difference (p<0.05) while the aroma and texture did not show a significant difference (p>0.05). Tests F0, F1, F2, and F3 protein content have results of 2.30%; 2.49%; 2.68%; 3.89%, 8.95% and fiber content; 0.04%; 0.08%; 0.04%. The protein content increased with the addition of sorghum flour, but the fiber content tended to remain unchanged.
Es krim merupakan salah satu makanan yang digemari masyarakat dengan kandungan gizi yang cukup lengkap namun tidak mengandung serat. Salah satu alternatif untuk meningkatkan kadar serat adalah dengan menambahkan tepung sorgum yang memiliki kandungan serat dan protein yang tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), 4 perlakuan dan 2 ulangan, formulasi F0 (0 gram), F1 (15 gram), F2 (20 gram), dan F3 (25 gram).Uji organoleptik dilakukan oleh panelis tidak terlatih dengan jumlah 30 orang.Data organoleptik dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner penelitian, kemudian dianalisis dengan uji Kruskal Wallis Paket Statistik Ilmu Sosial (SPSS 25). Selanjutnya dilakukan analisis kadar protein dan kadar serat untuk kemudian dibandingkan dengan SNI. Hasil uji organoleptik terhadap warna, rasa, dan kesukaan menunjukkan perbedaan yang nyata (p<0,05) sedangkan aroma dan tekstur tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (p>0,05). Pengujian kadar protein F0, F1, F2, dan F3 diperoleh hasil sebesar 2,30%; 2,49%; 2,68%; 3,89%, 8,95% dan kandungan serat; 0,04%; 0,08%; 0,04%. Kandungan protein meningkat dengan penambahan tepung sorgum, namun kandungan seratnya cenderung tidak berubah.
Full Text:
PDFReferences
Amir, Yusuf. 2018. Daya Terima Susu Bekatul sebagai Pangan Fungsional. Skripsi. Universitas Hasanudin : Makassar
Annishia, Fristi Bellia dan Setiawan Dhanarinda. 2017. Uji Banding Emulsi Pembuatan Es Krim: Kuning Telur Dengan Gelatin (Comparative Test Emulsion Preparation of Ice Cream: Yellow Eggs With Gelatin). Akademi Pariwisata (AKPAR) Pertiwi : Jakarta
Astawan, M. 2008. Sehat dengan Hidangan Hewani. Penebar Swadaya : Jakarta
Chan, Levi Adhitya. 2008. Membuat Es Krim. PT. Agromedia Pustaka : Jakarta
Dwimargiyanti, Etti. 2017. Subtitusi Tepung Sorgum (Sorghum bicolor L.) dalam Pembuatan Mie Kering dengan penambahan Slurry Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) yang Mengandung Antioksidan. Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya : Yogyakarta
Hanifah, Nur Islami Dini, dan Fillah Fithra Dieny. 2016. Hubungan Total Asupan Serat Larut Air (Soluble), dan Serat Tidak Larut Air (Insoluble) dengan Kejadian Sindrom Metabolik pada Remaja Obesitas. Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro : Semarang
Hardiansyah, Angga. 2020. IDENTIFIKASI NILAI GIZI DAN POTENSI MANFAAT KEFIR SUSU KAMBING KALIGESING. Journal of Nutrition College. Universitas Diponegoro : Semarang https://doi.org/10.14710/jnc.v9i3.27308
Haryanti, N, dan Zueni, A. 2015. Identifikasi Mutu Fisik, Kimia, dan Organoleptik Es Krim Daging Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Variasi Susu Krim. AGRIPTEPA Vol 1
Hendartina, Nadia Tannia. 2010. Formulasi Sereal Susu Berbahan Baku Sorgum sebagai Pangan Sarapan. Institut Pertanian Bogor : Bogor
Katresna, Nadia Putri. 2017. Pengaruh Substitusi Tepung Modifikasi Sorgum (Shorgum bicolor L.) dan Terigu dengan Penambahan Bekatul Beras (Oryzae sativa L.) terhadap Karakteristik Cookies. Fakultas Teknik Universitas Pasundan : Bandung
Kemenkes Ri. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Balitbang Kemenkes Ri : Jakarta
Kusumastuti, Santi, dan Merryana Adriana. 2017. Pengaruh Substitusi Susu Kedelai dan Mocaf (Modified Cassava Flour) terhadap Daya Terima, Kandungan Serat dan Nilai Ekonomi Produk Es Krim Naga Merah. Amerta Nasution
Maryoto, Agus. 2019. Manfaat Serat bagi Tubuh. Alprin: Semarang
Midayanto, Dedy Nur, dan Sudaminto Setyo Yuwono. 2014. Penentuan Atribut Mutu Tekstur Tahu untuk Direkomendasikan sebagai Syarat Tambahan dalam Standar Nasional Indonesia. FTP Universitas Brawijaya : Malang
Nuraida,Fitri. 2020. Uji Daya Terima dan Nilai Kandungan Gizi Biskuit Tepung Sorgum Modifikasi Tepung Ubi Jalar. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara: Sumatera Utara
Nurhadi, Bambang, dan Siti Nurhasanah. 2010. Pembahasan Karakteristik Bahan Pangan. Widya Padjajaran: Bandung
Rahmawati, Ulfia. 2012. Pemanfaatan Susu Sapi dalam Pembuatan Keju Tradisional dengan Penambahan Ekstrak Jeruk Manis (C. Sinensis Osbeck) dan Jambu Biji (Psidium Guajava). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta : Surakarta.
Rahmah Adilla Dian, dan Farit Rezal Rasma. 2017. PERILAKU KONSUMSI SERAT PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HALU OLEO TAHUN 2017. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo : Kendari
Rusilanti, dan Clara M. Kushanto. 2007. Sehat dengan Makanan Berserat. Agro Media Pustaka : Jakarta
Saputro, Samuel Bayu, Merkuria K, dan Nanik S. 2017. Karakteristik Biskuit dengan Variasi Substitusi Tepung Sorgum (Sorghum bicolor L.) dan Ekstrak Jahe (Zingiber officinale Rosch). Jurnal Ilmiah Teknologi dna Industri Pangan UNISRI : Surakarta
Sari, Suci Mayang. 2016. Perbandingan Tepung Sorgum, Tepung Sukun dengan Kacang Tanah dan Jenis Gula terhadap Karakteristik SNACK Bar. Universitas Pasundan : Bandung
Setyaningsih, Dwi. Dkk. 2010. Analisis Sensori Untuk Industri Pangan dan Agro. Bogor: ITB Press
Soekarto, ST. 2012. Penilaian Organoleptik Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Liberty : Yogyakarta
Suarni. 2004. Pemanfaatan Tepung Sorgum untuk Produk Olahan. Pustaka Balai Penelitian Tanaman Serealia Departemen Pertanian : Makassar
._____. 2012. Potensi Sorgum sebagai Bahan Pangan Fungsional. Jurnal IPTEK Tanaman Pangan
Subagio, H, dan Aqil M. 2013. Pengembangan Produksi Sorgum di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian
Susilorini, T. E. dan M. E. Sawitri. 2007. Produk Olahan Susu. Penebar Swadaya : Depok, Jawa Barat
Sunarti. 2017. Serat Pangan dalam Penanganan Sindrom Metabolik. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
Suprayitno, Eddy. Titik Dwi Sulistiyawati. 2017. METABOLISME PROTEIN. UB Press : Malang.
Susanti, Erma. 2012. Perbedaan Asupan Energi, Protein berdasarkan Jenis Kelamin, Tipe Darah, dan Pendapatan pada Remaja Usia 13-18 Tahun di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Tengah. Universitas Esa Unggul : Jakarta
Susilowati, A, dkk. 2010. Pengembangan Pangan Fungsional Berbasis Polisakarida dari Sorghum untuk Anti Kolesterol, Laporan Hasil Penelitian, Program Tematik , Kedeputian IPT, Tahun Anggaran 2010. Pusat Penelitian Kimia, LIPI : Tangerang
Veni, Ambarita. 2018. Uji Daya Terima dan Kandungan Gizi Kue Bawang dengan Pemanfaatan Tepung Ceker Ayam dan Tepung Sorgum. Fakultas Kesehatan Masyarakat USU : Sumatera Utara
Wibowo, Elvina Novita. 2016. Kualitas Biskuit dengan Kombinasi Tepung Sorgum (Sorghum bicolor L. Moench) dan Tepung Tempe. Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya : Yogyakarta
IDAI. 2013. Nutrisi pada Remaja. http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatananak/nutrisi-pada-remaja.
Rahmawati, Yuniarti Dewi, dan Anggray Duvita Wahyani. 2021. Sifat Kimia Cookies dengan Subtitusi Tepung Sorgum.https://doi.org/10.34128/jtai.v8i1.135
DOI: https://doi.org/10.57084/jigzi.v3i2.1023
Refbacks
- There are currently no refbacks.