Hubungan Tingkat Positifitas dan Prevalensi Penderita TB Melalui Program “Gerebek TB” di Wilayah Kerja Puskesmas Aik Mual Lombok Tengah

Ari Khusuma, Paizah Paizah, I Wayan Getas

Abstract


Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang biasanya manyerang paru-paru dan memiliki tingkat infeksi 80%. Faktor yang memungkinkan seseorang terinfeksi Mycobacterium tuberculosis ditentukan oleh konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut. Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Semakin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan sputum, semakin menular pasien tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat positifitas dan prevalensi penderita TB melalui program “Gerebek TB” di wilayah kerja Puskesmas Aik Mual Lombok Tengah.  Jenis penelitian ini bersifat Observasional Deskriptif. Suspek tuberculosis yang dijadikan sampel sebanyak 66 penderita, yang diambil dengan metode Purposive Sampling. Analisis Mycobacterium tuberculosis pada sputum dilakukan dengan metode pewarnaan Ziehl-Neelsen. Dari 66 sampel yang diperiksa  didapatkan persentase tingkat positifitas penderita TB melalui program “Gerebek TB’ di wilayah kerja Pusksmas Aik Mual Lombok Tengah, didapatkan sebanyak 12 sampel (19.67%) dengan hasil pemeriksaan sputum BTA positif +1 dan 54 sampel (80.33%) dengan hasil pemeriksaan sputum BTA negatif.

Kata Kunci : tuberculosis, penyakit, infeksi


Full Text:

PDF

References


Adi MS, Nurjazuli, Jati SP. Insufficient quality of sputum submitted for tuberculosis diagnosis and associated factors, in Klaten district, Indonesia. BMC Pulmonary Medicine, 2009 http://www.biomedcentral.com/471-2466/9/16.

CDC, 2013. Core Curriculum on Tuberculosis : What the Clinician Should Know, Edisi ke 9. Centers for Disease Control and Prevention. Nasional Center for HIV/AIDS, Viral Hepatitis, STD, and TB Prevention.

Depkes RI, 2005. Pharmaceutical Care untuk penyakit tuberculosis. Direktorat bina farmasi komunitas dan klinik, Direktorat Jendral Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan.

Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta . 2013. Petunjuk Teknis Manajemen TB Anak. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI

Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah. 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah 2014. Kabupaten Lombok Tengah: Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah

Dinas Kesehatan NTB. 2017. Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2017: Dinas Kesehatan NTB

Kemenkes, 2011. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberculosis. Edisi ke 2, Jakarta. Kemenkes, Direktorat Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. ISBN: 978-979-9254-99-3.

Kemenkes, 2012. Modul Pelatihan Pemeriksaan Mikroskopis TB. Jakarta: Kemenkes, Direktorat Jernal Bina Upaya Kesehatan, Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. ISBN: 978-602-235-145-0

Kemenkes, 2012. Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan Mikroskopis TB. Kemenkes, Dirjen Bina Upaya Kesehatan, Jakarta. ISBN: 978-602-235=147-4

Kemenkes, 2014. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberculosis. Jakarta. Kemenkes, Direktorat Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan. ISBN: 978-602-235-733-9.

Kemenkes, 2017. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2016. Pusat Data dan Informasi, Kemenkes, 2017.

Kemenkes, 2017. Tuberculosis (TB). Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Tersedia dalam www.kemenkes.go.id.

Kementrian Kesehatan Indonesia . 2018. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta : Kementrian kesehatan RI

World Health Organization. 2017. Global Tuberculosis Report 2017.

Knight, John F. 2019. Family Medical Care Volume 4. Bandung: Indonesia Publishing House.

Winarko, Triyugo. 2017. “Pencarian Data Dalam Deep Learning menggunakan sampling

Data Mining” dalam Jurnal Data Mining Vol. 10 No. 1. Oktober 2018, h. 187-200.




DOI: https://doi.org/10.57084/jiksi.v4i1.1145

DOI (PDF): https://doi.org/10.57084/jiksi.v4i1.1145.g1038