Perilaku Konsumsi Kopi dengan Resiko Terjadinya Hipertensi

Hernida Warni, Nova Nurwinda Sari, Anisa Agata

Abstract


Hipertensi menyebabkan sekitar 9,4 kematian di seluruh dunia setiap tahunnya. Prevalensi hipertensi di Indonesia mengalami peningkatan dari 7,6% menjadi 9,5%. Sedangkan di Provinsi Lampung mencapai 7,4 % dan di Kabupaten Tulang Bawang Barat sebesar 8,9%. Data hipertensi di Puskesmas Daya Murni tahun 2016 sebanyak 506 orang dan di tahun 2017 menjadi 576 orang. Salah satu penyebab hipertensi yaitu konsumsi kopi.  Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan perilaku konsumsi kopi dengan risiko terjadinya hipertensi di Puskesmas Daya Murni Kabupaten   Tulang Bawang   Barat Tahun   2018.  Jenis penelitian   kuantitatif   dengan  metode penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang berkunjung di Puskesmas Daya Murni, dengan jumlah sampel sebanyak 147 orang.  Teknik sampling menggunakan accidental sampling.  Hasil analisis univariat diperoleh Sebagian besar responden mengkonsumsi kopi dalam kategori tidak berisiko, yaitu sebanyak 92 orang (62,6%). Sebagian besar responden tidak hipertensi, yaitu sebanyak 91 orang (61,9%). Hasil analisis bivariat dengan uji chi square didapatkan adanya hubungan  perilaku  konsumsi  kopi dengan risiko terjadinya hipertensi (p-value = 0,000 dan OR= 5,917). Saran bagi tenaga kesehatan untuk dapat meningkatkan penyuluhan kesehatan terhadap masyarakat  tentang  pola hidup yang dapat menyebabkan hipertensi terutama konsumsi kopi.

Kata kunci: Konsumsi Kopi, Hipertensi, Perilaku


Full Text:

PDF

References


Asyahri Ainun. 2015. Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian Hipertensi Pada Mahasiswa di Lingkup Kesehatan Universitas Hasanuddin. Skripsi.Tidak diterbitkan.

Bambang P., dkk. 2015. Budi Daya dan Pasca Panen Kopi. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.

Baradero, Mary. 2014. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskular.Jakarta: EGC

Barista.2011. Biji Kopi dan Jenis Minuman Kopi.Dari http://dewa-barista.blogspot.co.id/p/biji-kopi-jenis-minuman-kopi.html.Diakses Pada Tanggal 7 Maret 2018.

Brunner & Suddarth.2012. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Esti Nurwanti. 2015. Kafein Dapat Menyempitkan Pembuluh Darah. Dari http://www.sinarharapan.co/sehat/read/140327111/kafein-dapat-memicu-penyempitan-pembuluh-darah.Diakses Pada Tanggal 7 Maret 2018.

Fahruddin Irwansyah. 2015. Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dangan Terjadinya Hipertensi Pada Pasien di Puskesmas Batua Makassar.Skripsi.Tidak diterbitkan.

Hidayat, A.A. 2014. Metode Penelitian Keperawatan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Kemenkes RI. 2015. Info Datin: Situasi Penyakit Jantung. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI.

Kementerian Pertanian. 2015. Outlook Kopi. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian.

Moelyono, Susilo. 2016. Konsumsi Kopi Indonesia Naik.Dalam http:// http://kopikini.com/konsumsi-kopi-naik-indonesia-masih-impor-kopi/ Diakses Pada Tanggal 7 Maret 2018.

Muttaqin, Arif. 2014. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika.

Nabila, Andi. 2016. Pengaruh Kopi terhadap Hipertensi. Jurnal Skripsi. Tidak diterbitkan.




DOI: https://doi.org/10.57084/jiksi.v1i1.329

DOI (PDF): https://doi.org/10.57084/jiksi.v1i1.329.g260