Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Pada Perawat Di RSUD dr.H.BOB Bazar Kalianda Kabupaten Lampung Selatan

Hendro Renaldi Oksandi, Achmad Karbito

Abstract


Perasaan kelelahan kerja adalah salah satu dari beberapa gejala yang sering ditemukan di pusat- pusat medis dan rumah sakit, yaitu sekitar 20-40% dari populasi mengeluh kelelahan kerja yang parah. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memperoleh 30-40% orang yang bekerja sebagai penyedia layanan kesehatan yang bersifat teknis dan beroperasi selama 8-24 jam sehari mengalami kelelahan. Ini karena ada pola kerja yang berputar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada perawat di RSUD Dr.H.Bob Bazar Kalianda Kabupaten Lampung Selatan.

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah kuantitatif. Desain dalam penelitian ini, peneliti menggunakan survei analitik dan peneliti menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat di RSUD Dr.H.Bob Bazar Kalianda Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2018 yang berjumlah 298 orang. Sehingga dalam mendapatkan sampel sebanyak 71 responden. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling.

Berdasarkan  hasil  uji  statistik,  ada  faktor  yang  berhubungan  dengan  kelelahan  kerja  pada perawat di RSUD Dr.H.Bob Bazar Kalianda Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2018 (Usia = 0,014, jenis kelamin = 0,016, status gizi = 0,038, beban kerja = 0,032). Diharapkan petugas kesehatan yang ada di RSUD Dr. Bob Bazar dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan mengawasi setiap ruangan terkait kepatuhan dan sikap perawat tentang kepatuhan dalam bekerja.

Kata kunci: Kelelahan Kerja, Beban Kerja, Status Gizi


Full Text:

PDF

References


Anita, Putri. (2017). Higiene Industri. Yogyakarta: Deepublish. Aprina. (2015). Metode Riset Penelitian. Bandar Lampung: 3G Cetak.

Asmadi. (2008). Manajemen Dan Evaluasi Kinerja Pada Perawat. Universitas Tri Sakti

Baiduri. (2004). Ergonomi Unutk Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Produktivitas. Surakarta: UNIBA PRESS.

Dian.,Solikhah. (2012). Ergonomi, Kesehatan Keselamatan Kerja. Dalam Wygnyoesoebroto.S. dan Wiranto, S.E “ Eds. Proceing Seminar Nasional Ergonomi. Surabaya: PT. Guna Widya.

Handayani.,Putra. (2011). Stres Dan Keselamatan Kerja “ Psikologi Industri Dan Organisasi, Jakarta: Universitas Indonesia.

Hariandja. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementrian Kesehatan. Indonesia: Departemen Kesehatan.

Kuntoro, Agus. (2010). Manajemen Dalam Keperawatan. Yogyakarta: Medical Book. L. Lubis. (2009). Manajemen Unit Kerja. Yogyakarta: Deepublish.

Monica.,Lidia. (2009). Membangun Budaya Keselamatan Pasien Dalam Praktek Kedokteran. Yogyakarta: Kanisius.

Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2012). Manajemen Keperawatan. Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika.

Priharjo. (2010). Perawat Sebagai Pelayan Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika. Setiadi. (2007). Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suarli.S. (2002). Manajemen Keperawatan Dengan Pendekatan Praktis. Jakarta: Erlangga.

Sulistyaningsih. (2016). Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suma’mur, 2014. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta. Sagung Seto




DOI: https://doi.org/10.57084/jiksi.v1i1.330

DOI (PDF): https://doi.org/10.57084/jiksi.v1i1.330.g259