Faktor yang Berhubungan dengan Terselenggaranya Imunisasi Rubella Pada Balita Di Posyandu Desa Bagelen
Abstract
Rubella merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan efektif. Data surveilan selama lima tahun terakhir menunjukkan 70 persen kasus rubella terjadi pada kelompok usia kurang dari 15 tahun. Data menunjukkan, pada tahun 2000, lebih dari 12 juta anak di dunia meninggal karena komplikasi penyakit campak, strategi yang ditempuh adalah pemberian imunisasi MR untuk anak usia 9 bulan samapi kurang dari 15 tahun. Sampel penelitian ini menggunakan “Proportional simple random sampling” yaitu sampel sebagian balita di Posyandu Desa Bagelen sebanyak 83 dikarenakan sample nya heterogen maka jumlah sample di tambah menjadi dua kali lipat yakni 166. Respondennya yaitu semua ibu yang mempunyai balita di Posyandu Desa Bagelen. Pengumpulan data menggunakan alat berupa kuesioner. Kuesioner berisi pertanyaan tentang predisposing factors (unur, pendidikan dan pengetahuan), Enabling factors (biaya dan jarak), dan Reinforsing factors (dukungan petugas kesehatan dan dukungan keluarga). Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode wawancara , yaitu dengan mengajukan pertanyaan yang ada dalam kuesioner kepada responden. Selain kuesioner, pengumpulan data juga menggunakan data sekunder dari puskesmas berupa data kunjungan Balita ke posyandu. Setelah kuesioner terkumpul kemudian data dianalisis sesuai dengan bentuk data. Data demografi dan data pemanfaatan posyandu lansia dianalisis dengan menggunakan statistik tendensi sentral. Hasil dari setiap variabel ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi. Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Pada penelitian ini menggunakan uji Chi Square. Untuk melihat hasil kemaknaan perhitungan statistik digunakan batas kemaknaan 95%, berarti jika p value < 0,05 maka hasilnya bermakna yang berarti Ha diterima atau ada hubungan, dan jika p value > 0,05 maka hasilnya tidak bermakna yang artinya Ha ditolak atau tidak ada hubungan.
Kata Kunci : Campak, Imunisasi, Measles Rubella (MR).
Full Text:
PDFReferences
Kemenkes, 2018. Profil Kesehatan Indonesia. MDGs 5. Jakarta.
MUI, 2018. tentang Penggunaan Vaksin MR (Measles Rubella) Produk dari SII (Serum Institute of India).
F. Moeloek Nila ,2018. Imunisasi campak sebagai salah satu program imunisasi nasional.
Dinkes Prop.Lampung, 2017. Profil Kesehatan Provinsi Lampung 2017.
Ariawan. 2010. Besar dan Metode Sampel pada Penelitian Kesehatan.
Notoatmodjo, S. 2010.Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: PT.Rineka Cipta .
Tri Afrian, Retno Sari Andrajati, Sudibyo, Supardi,2014. Faktor – faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada anak dengan pengelolaan vaksin di Puskesmas dan Posyandu Kec.X Kota Depok,Buletin penelitian system kesehatan- Vol.17 N0.2 April2014; 135 -142.
WHO, 2017. Status Campak dan Rubella saat ini di Indonesia. [Online] Available at:http://www.searo.who.int/indonesia/topics/immunization/mr_measles_s tatus.pdf?ua=1. [Accessed 11 Agustus 2019].
Libunelo Elvi,Yeni Permata dan Rahmawati,2018. Hubungan Karakteristik Ibu dan Jarak Pelayanan Kesehatan dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar di Puskesmas Dulukapa, Gorontalo Jurnal Of Public
Health (GJPH) Volume- I No.1-April 2018.
Notoatmodjo, S., 2014. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.15 Oktober 2019].
Kemenkes RI, 2013. Profil Kesehatan
Kemenkes RI, 2012. Profil Kesehatan
Notoatmodjo, S., 2011. Kesehatan Mayarakat : Ilmu dan seni. Jakarta: Rineka Cipta.
Kemenkes RI, 2011. Profil Kesehatan
Notoatmodjo, S., 2015. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
DOI: https://doi.org/10.57084/jiksi.v2i1.640
DOI (PDF): https://doi.org/10.57084/jiksi.v2i1.640.g523