Penatalaksanaan Holistik Pasien Hipertensi Derajat II Tidak Terkontrol dan Dispepsia Melalui Pendekatan Keluarga

Aditya Bustami, Aila Karyus, Anita Anita

Abstract


Hipertensi merupakan keadaan dimana tekanan pembuluh darah meningkat secara persisten yang tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikendalikan. Diagnosis hipertensi dapat ditegakkan apabila TDS ≥140 mmHg dan/atau TDD ≥90 mmHg pada pengukuran di klinik atau fasilitas layanan kesehatan. Data Riskesdas 2018 prevalensi hipertensi di Provinsi Lampung berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur ≥ 18 tahun sebanyak 15,10% dan prevalensi terbanyak terjadi pada usia ≥ 75 tahun, yaitu 37,89 %, Kota Bandar Lampung menunjukkan prevalensi hipertensi cukup tinggi sebesar 12,5%. Penerapan pelayanan dokter keluarga berbasis evidence based medicine pada pasien dengan mengidentifikasi faktor risiko, masalah klinis, serta penatalaksanaan pasien berdasarkan kerangka penyelesaian masalah pasien dengan pendekatan patient centered dan family approach. Metode yang digunakan adalah study kasus. Data primer diperoleh melalui anamnesis (autoanamnesis dan alloanamnesis dari keluarga dan pasien), pemeriksaan fisik, dan kunjungan ke rumah untuk menilai lingkungan fisik. Penilaian berdasarkan diagnosis holistik dari awal, proses, dan akhir studi secara kualitatif dan kuantitatif. Pasien wanita berusia 38 tahun, keluhan utama nyeri kepala yang dirasakan seperti ada beban yang menimpa kepala pasien, posisinya berpindah-pindah, dan dirasakan hilang timbul. Pasien terdiagnosis hipertensi sejak tahun 2018. Selain itu pasien juga sering mengeluhkan nyeri pada ulu hati. Pasien tidak rutin minum obat antihipertensi dan tidak rutin kontrol serta tidak mengikuti pola hidup sehat. Pasien memiliki keinginan untuk lebih mengetahui penyakit yang diderita dan ingin sembuh. Pasien juga memiliki kekhawatiran keluhan semakin memburuk dan mengganggu aktivitas. Pasien mengetahui bahwa penyebab penyakit ini dapat disebabkan oleh keturunan tetapi tidak tahu bahwa penyakit dapat dikendalikan dengan gaya hidup yang sehat dan rutin minum obat. Saat ini pasien masih belum menjaga pola hidup sehat dan pola makan yang baik. Pasien didiagnosis hipertensi derajat 2 dan dispepsia berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan. Pengetahuan pasien mengenai penyakit yang dideritanya kurang, serta pola berobat kuratif, pola makan tidak baik, jarang berolahraga dan aktivitas fisik tergolong ringan.

Kata Kunci: dokter keluarga, hipertensi, dyspepsia


Full Text:

PDF

References


Rahmadhanie AK. Program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) oleh dokter keluarga sebagai penanganan hipertensi dan diabetes mellitus tipe 2; 2019.

World Health Organization. Hypertension [internet]. 2021. Hypertension. Switzerland: World Health Organization [disitasi tanggal 05 Juli 2021]. Tersedia dari: https://www.who.int/health-topics/hypertension/#tab=tab_1

PERHI. 2019. Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019. Jakarta: PERHI.

Kemenkes RI. 2019. Hari Hipertensi Dunia 2019 : “Know Your Number, Kendalikan Tekanan Darahmu dengan CERDIK.” [internet] Jakarta : Direktorat P2PTM [disitasi tanggal 05 Juli 2021]. Tersedia dari: http://www.p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/dki-jakarta/hari-hipertensi-dunia-2019-know-your-number-kendalikan-tekanan-darahmu-dengan-cerdik

Balitbangkes Kemenkes RI. Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta: Kemenkes RI; 2019.

Balitbangkes Kemenkes RI. Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta: Kemenkes RI; 2013.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Laporan Provinsi Lampung: Riskesdas 2018. Jakarta: Balitbangkes.

Departemen Kesehatan RI. Pedoman teknis penemuan dan tatalaksana penyakit hipertensi. Jakarta: Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular; 2013.

World Health Organization. Hypertension [internet]. 2021. Obesity and Overweight. Switzerland: World Health Organization [disitasi tanggal 05 Juli 2021]. Tersedia dari: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight

Purnamasari, L. Faktor Risiko, Klasifikasi, dan Terapi Sindrom Dispepsia. CDK-259 2017;44(12):870-3

Jaber N, Oudah M, Kowatli A, Jibril J, Baig I, Mathew E, dkk. Dietary and lifestyle factors associated with dyspepsia among pre-clinical medical students in Ajman, United Arab Emirates. Central Asian Journal of Global Health 2016;5(1):1-16.

Syam AF, Simadibrata M, Makmun D, Abdullah M, Fauzi A, Renaldi K, dkk. National consensus on management of dyspepsia and helicobacter pylori infection. Acta Med Indones – Indones J Intern Med 2017;49(3):279-87

Kumar A. Epidemiology of functional dyspepsia. JAPI 2012;60:9-11.

Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. Jumlah kasus 10 penyakit terbanyak di Provinsi Lampung tahun 2015. [ disitasi tanggal 15 Januari 2021]; tersedia di https://lampung.bps.go.id/statictable/2016 /08/02/497/jumlah-kasus-10-penyakit- terbanyak-di-provinsi-lampung- 2015.html)

Price SA, Wilson LM. 2012. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Kemenkes RI. 2018. Klasifikasi Obesitas setelah pengukuran IMT. [internet] Jakarta : Direktorat P2PTM [disitasi tanggal 22 Juli 2021]. Tersedia dari: http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/klasifikasi-obesitas-setelah-pengukuran-imt

Anggara FHD, Prayitno N. 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tekanan darah di Puskesmas Telaga Murni Cikarang Barat tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan 5(1):20–25

Maulidina F, Harmani N, Suraya I. 2019. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Jati Luhur Bekasi Tahun 2018. ARKESMAS 4(1):149 – 55.

Liberty IA, Pariyana, Roflin E, Waris L. 2017. Determinan Kepatuhan Berobat Pasien Hipertensi Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat I. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan 1(1):58–65

Widyartha IMJ, Putra IWGAE, Ani LS. 2016. Riwayat Keluarga, Stres, Aktivitas Fisik Ringan, Obesitas dan Konsumsi Makanan Asin Berlebihan Sebagai Faktor Risiko Hipertensi. Public Health and Preventive Medicine Archive 4(2):186–194.

Karo SK. Hipertensi adalah masalah kesehatan masyarakat. Dalam Raharjoe AU. Penyakit Kardiovaskular (PKV) 5 Rahasia. Jakarta: Badan Penerbit FK UI

Rini S. 2015. Sindrom Metabolik. J MAJORITY 4(4):88–93

James P. 2014. Evidence based guideline for the managementof high blood presure in adults report from the panel members appointed to the english joint national commitee (JNC 8). J Am Med Assoc 311(5):507-20

Yulanda G, Lisiswati R. 2017. Penatalaksanaan Hipertensi Primer. Majority 6(1):25–33

Ardian I, Haiya NN, Sari TU. 2018. Signifikansi tingkat stress dengan tekanan darah pada pasien hipertensi. Buku Proceeding Unissula Nursing Conference 152 – 156 .

Jaber N, Oudah M, Kowatli A, Jibril J, Baig I, Mathew E, dkk. Dietary and lifestyle factors associated with dyspepsia among pre-clinical medical students in Ajman, United Arab Emirates. Central Asian Journal of Global Health 2016;5(1):1-16.




DOI: https://doi.org/10.57084/jiksi.v3i1.827

DOI (PDF): https://doi.org/10.57084/jiksi.v3i1.827.g717