Penatalaksanaan Holistik Pasien Anak Dengan Asma Bronkial Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga
Abstract
Asma merupakan penyakit respiratori kronik dengan dasar inflamasi kronik yang mengakibatkan obstruksi dan hiperreaktivitas saluran respiratori sebagai hasil interaksi antara faktor genetik, faktor inang, dan lingkungan. Menurut WHO, angka kematian akibat penyakit asma di Indonesia mencapai 24.773 orang atau sekitar 1,77 persen dari total jumlah kematian penduduk, sekaligus menempatkan Indonesia di urutan ke-19 di dunia perihal kematian akibat asma. Penatalaksanaan asma harus dengan pemantauan yang berkelanjutan untuk tercapainya asma yang terkontrol, sehingga dokter harus menatalaksana pasien secara holistik dari berbagai aspek untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Penerapan pelayanan dokter keluarga berbasis evidence based medicine pada pasien dengan mengidentifikasi faktor risiko, masalah klinis, serta penatalaksanaan pasien berdasarkan kerangka penyelesaian masalah pasien dengan pendekatan patient centred dan family approach. Studi ini adalah studi kasus penatalaksanaan holistik anak dengan asma bronkhial. Data primer diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, kunjungan rumah untuk melengkapi data keluarga dan psikososial, serta lingkungan. Penilaian berdasarkan diagnosis holistik dari awal, proses dan akhir studi secara kuantitatif dan kualitatif. Pasien anak laki-laki dengan asma intermiten. Faktor internal pada kasus ini antara lain faktor genetik dari ibu pasien dan kurangnya kesadaran dalam menghindari faktor pencetus. Faktor eksternal meliputi alergi dingin, debu serta kosumsi minuman dingin yang berbahan pengawet. Dilakukan intervensi farmakologis dan non farmakologis berupa edukasi dalam mencegah terjadinya serangan asma berulang pada pasien. Penegakan diagnosis dan penatalaksanaan pada pasien ini telah dilakukan secara holistik, patient centered, family approach dan berdasarkan beberapa teori dan penelitian terkini. Pada proses perubahan perilaku, pasien dan keluarga sudah mencapai tahap adoption.
Kata Kunci: asma, faktor genetik, penatalaksanaan kedokteran keluarga
Full Text:
PDFReferences
Bacharier LB, Louis S. 2019. ”Step-down”therapy for asthma:Why,When,and How ACI.
Bernstein JA. 2010. Asthma in handbook of allergic disorders. Philadelphia: Lipincott Williams & Wilkins
Bochner BS, Busse. 2005. Allergy and Asthma. JACI
Broide D. 2018. New perspectives on mechanisms underlying chronic allergic inflammation and asthma.
Corrigan C, Rak S. 2020. Asthma in allergy. China: Elsevier
GINA. 2018. Global Strategy for Asthma Management and Prevention (2018 update). http://ginasthma.org
Global strategy for asthma management and prevention. 2007. National Institutes ofHealth Global strategy for asthma management and prevention.
Gotzsche CP. 2021. House dust mite control measures for asthma: systematic review in European Journal of Allergy and Chronic Urticaria.
IDAI. 2016. Pedoman Nasional Asma Anak. Jakarta: UKK Respirologi IDAI
Jong G, Chul H, Young T, Kyung J. 2019. Association between underweight and pulmonary function healthy adults: A cross sectional in korea population
Kemenkes RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RIPerhimpunan Dokter Paru Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Pusdatin Asma. Jakarta:Kemenkes RI.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2019. Asma Bronkial. Jakarta: PDPI.
DOI: https://doi.org/10.57084/jiksi.v3i1.828
DOI (PDF): https://doi.org/10.57084/jiksi.v3i1.828.g719