PENGARUH TERAPI ASSERTIVE TERHADAP PERILAKU AGRESIF PASIEN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUMAH SAKIT KHUSUS JIWA SOEPRAPTO BENGKULU

Chalian Chalik, Shinta Shinta, Veby Fransisca Rozi

Abstract


ABSTRAK

Latar Belakang Skizofrenia merupakan suatu penyakit yang mempengaruhi otak, dan menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, gerakan, perilaku yang aneh dan terganggu. Tanda dan gejala yang timbul akibat skizofrenia berupa gejala positif dan negatif seperti resiko perilaku kekerasan. Dimana pasien dengan Resiko perilaku kekerasan sering mengalami perilaku agresif yang menyebabkan perilaku kekerasan/amuk yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain dan lingkungan sehingga perlu bantuan atau pertolongan untuk mencegahnya. Salah satu cara mencegahnya adalah dengan memberikan latihan asertif. Pasien skizofrenia dengan riwayat perilaku kekerasan yang diberikan latihan asertif akan mendapatkan pengetahuan cara mengekspresikan marah yang tepat dan dilatih cara mengekspresikan marah yang tepat, sehingga kemampuan mengekspresikan marahnya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tujuan penelitian adalah diketahui pengaruh terapi assertive terhadap perilaku agresif pasien resiko perilaku kekerasan di rumah sakit khusus jiwa soeprapto Bengkulu.  Metode Penelitian ini menggunakan pre eksperimental design menggunakan pre dan post test design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 29 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 responden. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat, uji statistik yang digunakan uji t. Hasil analisis univariat didapatkan nilai rata-rata perilaku agresif pada pasien resiko perilaku kekerasan sebelum dan  sesudah dilakukan teraspi assertive adalah 38,8 dan 21,3. Hasil analisis bivariat uji-T didapatkan nilai p =0,000. Kesimpulan bahwa ada pengaruh terapi assertive terhadap perilaku agresif pasien resiko perilaku kekerasan di rumah sakit khusus jiwa soeprapto Bengkulu. Saran Diharapkan hasil penelitian ini perawat dapat menerapkan terapi assertive di ruang perawatan jiwa secara terprogram disetiap institusi  pelayanan keperawatan. Selain itu perlu dibuat prosedur tetap dan jadwal latihan assertive secara jelas, misalnya dengan frekuensi 1 kali/minggu.

Kata Kunci  : Resiko Perilaku Kekerasan, Perilaku Agresif, Terapi Assertive.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.57084/jikpi.v5i2.1633

Refbacks

  • There are currently no refbacks.