Hubungan Otitis Media dengan Rinitis Alergi

Abstract

Otitis media akut didefinisikan sebagai infeksi pada ruang telinga tengah. Ini adalah spektrum penyakit yang meliputi otitis media akut, otitis media supuratif kronis dan otitis media dengan efusi. Diagnosis tergantung pada tanda dan gejala khas, seperti nyeri telinga akut dan penonjolan membran timpani (gendang telinga) untuk otitis media akut dan gangguan pendengaran untuk otitis media efusi, modalitas diagnostik meliputi (pneumatik) otoskopi, timpanotitis media efusitri dan audiometri. Manajemen simtomatik nyeri telinga dan demam adalah pengobatan andalan otitis media akut, memberikan antibiotik untuk anak-anak dengan infeksi berat, persisten, atau berulang. Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae dan Moraxella catarrhalis adalah organisme yang paling umum. Beberapa jurnal mengaitkan adanya korelasi antara rinitis alergi dan perkembangan otitis media efusi. Rinitis alergi disebabkan oleh reaksi yang dimediasi oleh imunoglobulin E (IgE) terhadap alergen yang dihirup. Otitis media dimulai sebagai proses inflamasi setelah infeksi virus saluran pernapasan atas yang melibatkan mukosa hidung, nasofaring, mukosa telinga tengah, dan tuba Eustachius. Prevalensi rinitis alergi lebih tinggi pada pasien otitis media efusi, tetapi tidak ada perbedaan mencolok dalam jumlah eosinofil dan konsentrasi IgE serum pada kedua kelompok. Otitis media dengan efusi didiagnosis dan dikaitkan dengan rinitis alergi, tetapi tidak dengan pembengkakan mukosa hidung, oeosinofilia hidung, rinitis non-alergi, asma atau eksim. Rinitis alergi pada anak-anak secara signifikan terkait dengan otitis media di mana anak dengan rinitis alergi memiliki faktor risiko terkena otitis media lebih tinggi dua kali lipat. Terdapat peningkatan yang signifikan secara dari ambang pendengaran pada pasien otitis media setelah dimulainya pengobatan alergi.

Kata Kunci:  otitis media, rinitis alergi, imunoglobulin