Analisis Determinan Kejadian Malaria Vivax di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran
Abstract
Penyakit malaria merupakan penyakit menular akibat infeksi parasit genus Plasmodium yang ditularkan melalui vektor nyamuk Anopheles ke dalam pejamu manusia. Di luar kawasan timur Indonesia, masih terdapat dua kabupaten/kota endemis tinggi yaitu Kabupaten Penajem Paser Utara di Kalimantan Timur dan Kabupaten Pesawaran di Lampung. Gambaran API (Annual Parasite Incidence) malaria di provinsi Lampung tahun 2019 adalah sebesar 0,18 per 1.000 penduduk, dengan kasus positif malaria tertinggi adalah di Kabupaten Pesawaran. Laporan kasus malaria pada Puskesmas Hanura tahun 2020 juga menunjukkan bahwa jenis plasmodium yang paling banyak ditemukan adalah P. vivax. Pengobatan malaria vivax adalah dengan ACT selama 3 hari dan primakuin selama 14 hari. Pengobatan harus dilakukan hingga tuntas karena ketidakpatuhan pengobatan dapat menyebabkan relaps. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis determina yang berperan terhadap kejadian malaria vivax di Kecamatan Teluk Pandan (wilayah kerja Puskesmas Hanura). Penelitian ini mengambil delapan orang informan, yang terdiri dari lima pasien terdiagnosis malaria vivax, dokter puskesmas, pengelola program malaria Puskesmas dan Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran. Metode penelitian dengan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik wawancara mendalam (indepth interview) dengan pedoman wawancara yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang kompleks, yang sebagian besar berisi pendapat, sikap, dan pengalaman pribadi informan. Analisis data penelitian bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa determinan terhadap kejadian malaria vivax di wilayah kerja Puskesmas Hanura yaitu rendahnya kepatuhan meminum obat, diperlukan Pengawas Minum Obat yang berasal dari keluarga, kader atau tenaga kesehatan. Rendahnya penerapan surveilans 1-2-5 oleh tenaga kesehatan karena terfokus pada program penanggulangan pandemi Covid-19, kurangnya motivasi dan dukungan masyarakat, terhadap kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal.. Disarankan untuk meningkatkan upaya promosi kesehatan mengenai pencegahan malaria, memantau kepatuhan minum obat, meningkatkan surveilans 1-2-5.
Kata Kunci : Determinan, Malaria Vivax, Penyakit
Full Text:
PDFReferences
Arsin AA. 2012. Malaria di Indonesia tinjauan aspek epidemiologi. Makassar : Masagena Press.
Congpuong K, Saejeng A, Sug-Aram R, Aruncharus S, Darakapong A, Meshnick SR,et al. 2012. Mass blood survey for malaria: pooling and real-time PCR combined with expert microscopy in north-west Thailand. Malaria Journal BMC vol. 11(1):288.
Irianto K. 2013. Parasitologi Medis. Bandung: Alfabeta.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 5 tahun 2013 tentang pedoman tatalaksana malaria. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI
Kementerian Kesehatan RI. 2015. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 68 Tahun 2015 tentang Pedoman Jejaring Dan Pemantapan Mutu Laboratorium Malaria. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Buku saku penatalaksanaan kasus malaria. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Health Information For Traveller To 2018 Asian Games In Indonesia. [disitasi dari : https://www.kemkes.go.id/article/view/18081400001/HEALTH-ADVICE-FOR-TRAVELLER-TO-2018-ASIAN-GAMES-IN-INDONESIA.html]
Kemenkes RI. 2020. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Khariri, Muna F. 2019. Proporsi Spesies Parasit Yang Menjadi Penyebab Infeksi Malaria Di Indonesia Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).
Purwanto AA. 2018. Puskesmas Hanura. 2020. Laporan Tahunan Malaria. Pesawaran: Puskesmas Hanura.
Rinawati W, Henrika F. 2019. Diagnosis Laboratorium Malaria. J Indon Med Assoc. 69(10):327−335.
Sutanto I, Ismid IS, Sjarifuddin PK, Sungkar S. 2013. Parasitologi kedokteran. Dalam: Parasit malaria. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Sutarto, Cania EB. 2017. Faktor Lingkungan, Perilaku dan Penyakit Malaria. J Agromed4(1):173−184.
WHO. 2020. World Malaria Report 2019. Geneva: World Health Organization.
DOI: https://doi.org/10.57084/jiksi.v3i1.823
DOI (PDF): https://doi.org/10.57084/jiksi.v3i1.823.g690